Pengertian Adil dan Cara Menjadi Pribadi yang Adil.
Secara harfiah, adil artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya. Karena itu, adil adalah memberikan hak kepada setiap orang yang berhak dan menghukum orang yang bersalah sesuai dengan tingkat kesalahannya.
Menurut istilah, adil adalah menetapkan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau bebepara masalah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama.
Tiga Keutamaan Sikap Adil
1. Lebih dekat kepada takwa.
Secara bahasa (Indonesia), menurut KBBI, adil adalah sama berat, tidak memihak, tidak berat sebelah, tidak sewenang-wenang, dan berpegang pada kebenaran.
adila sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak: keputusan hakim itu --
a berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran
a sepatutnya; tidak sewenang-wenang: para buruh mengemukakan tuntutan yang --
Salah satu perintah Allah SWT tentang penegakan keadilan, termaktub dalam QS An-Nisaa' [4]: 58,
''Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.''
Allah SWT memberikan perintah pada manusia untuk berbuat kebaikan, salah satunya dengan menjadi pribadi yang adil. Manusia yang bertaqwa kepada Allah, akan tumbuh rasa adil dalam dirinya.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 5:8)
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. 38:26)
Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda.
Allah SWT memberikan perintah pada manusia untuk berbuat kebaikan, salah satunya dengan menjadi pribadi yang adil. Manusia yang bertaqwa kepada Allah, akan tumbuh rasa adil dalam dirinya.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 5:8)
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. 38:26)
Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda.
Persamaan inilah yang menunjukan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih. dan seorang yang adil selalu berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya.
Maka orang yang adil akan melakukan sesuatu yang patut, tidak sewenang-wenang dan berusaha memutuskan perkara secara adil sesuai hukum yang berlaku, tidak memihak kepada siapapun dalam memutuskan suatu perkara, membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah.Adil juga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya.
Perilaku yang dapat diteladani :
Perilaku yang dapat diteladani :
- Adil terhadap Allah Ta’ala, yaitu dengan tidak berbuat syirik dalam beribadah kepada-Nya, mengimani nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, menaati-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya, senantiasa berdzikir dan tidak melupakan-Nya serta mensyukuri nikmat-nikmatNya dan tidak mengingkarinya.
- Adil terhadap sesama manusia, yaitu dengan memberikan hak-hak mereka dengan sempurna tanpa menzhaliminya, sesuai dengan apa yang menjadi haknya.
- Adil terhadap keluarga (anak dan istri), yaitu dengan tidak melebihkan dan mengutamakan salah seorang di antara mereka atas yang lainnya atau kepada sebagian atas sebagian yang lainnya.
- Adil dalam perkataan, yaitu dengan berkata baik dan jujur tidak berdusta, berkata kasar, bersumpah palsu, mengghibah saudara seiman dan lain-lain.
- Adil dalam berkeyakinan, yaitu dengan meyakini perkara-perkara yang disebutkan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah yang shahih dengan keyakinan yang pasti tanpa keraguan sedikitpun dan tidak meyakini hal-hal yang tidak benar yang menyelisihi keduanya.
- Adil dalam menetapkan hukum dan memutuskan perselisihan yang terjadi antara sesama manusia, yaitu dengan menjadikan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber hukum dan pemutus perkara tersebut.
Tiga Keutamaan Sikap Adil
1. Lebih dekat kepada takwa.
Setiap Muslim tentu ingin menjadi atau termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang takwa, karena hal itu merupakan orang yang paling mulia di hadapan Allah SWT. ''Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan.'' (QS Almaa'idah [3]: 8).
2. Dicintai Allah SWT.
2. Dicintai Allah SWT.
Setiap orang berusaha agar memiliki sifat yang membuat Allah SWT menjadi cinta kepada kita, dan salah satunya adalah berlaku adil. ''... dan berlakulah adil. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.'' (QS Alhujuraat [49]: 9).
3. Memperoleh keselamatan.
3. Memperoleh keselamatan.
Keselamatan di dunia dan akhirat merupakan dambaan setiap insan, apalagi bagi kaum Muslimin. Setiap manusia akan berlomba-lomba agar bisa selamat dan berusaha memperolehnya.
Salah satunya adalah berlaku adil, baik kepada orang yang kita suka, maupun kepada orang yang kita benci.
''Ada tiga perkara yang dapat menyelamatkan: takut kepada Allah, baik pada waktu sembunyi (sepi) maupun terang-terangan; berlaku adil, baik pada waktu rela maupun marah; dan hidup sederhana baik waktu miskin maupun kaya.'' (HR Thabrani dari Anas RA).
Demikian sekilas Pengertian Adil dan Cara Menjadi Pribadi yang Adil.*
Post a Comment