Pemprov DKI Jakarta meraih penghargaan atas program peningkatan kualitas layanan anak usia dini dari NGO internasional, Save The Children.
Pemprov DKI Jakarta pimpinan Gubernur Anies Baswedan dinilai telah menjadi mitra strategis dan taktis dalam kolaborasi bersama untuk mewujudkan kota layak anak dan kota berketahanan.
Melalui akun Instagramnya, Anies Baswedan mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut.
"Kami menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan untuk Pemprov DKI Jakarta. Ini penghargaan ketiga tahun ini yang diterima DKI Jakarta untuk Kota Layak Anak, setelah sebelumnya mendapat penghargaan serupa dari Kementerian PPPA dan dari KPAI.
"InsyaAllah ini akan menambah motivasi kita di dalam bekerja untuk anak-anak kita di Jakarta. Proses ini memang masih panjang dan kita tidak akan berhenti berikhtiar," kata Anies tentang penghargaan tersebut.
"Kami menginginkan agar Jakarta menjadi kota yang layak anak. Dalam pandangan kami, bila sebuah kota itu ramah pada anak, ramah pada lansia, ramah pada penyandang disabilitas, maka insyaAllah kota itu akan ramah pada semuanya," imbuhnya.
Anies menyebutkan, Pemprov DKI di bawah kepemimpinannya ingin mendorong terus agar terbangun sebuah ekosistem yang sehat bagi program kota layak anak. Kegiatan untuk membangun kota layak anak tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah, tidak bisa dikerjakan hanya oleh masyarakat sipil saja, orang tua saja, tapi harus membangun Jakarta sebagai kota kolaborasi.
"Kami di Pemprov DKI Jakarta sebagai kolaborator dan masyarakat sebagai co-creator. Artinya solusi atas halhal yang terkait dengan pembangunan kota layak anak itu bisa muncul dari semua pihak, tidak dimonopoli oleh pemerintah," pungkasnya.
Menanggapi penghargaan yang diterima oleh Anies ini, warganet malah meminta Anies Baswedan mundur dari jabatan gubernur.
"Lebih baik Pak Anies mundur sekarang juga. Gak usah jadi gubernur lagi. Jadi presiden aja!" tulis seorang warganet.
"Selamat Pak. Semoga anak-anak kami yang di Riau, yang selalu sesak dan bolak-balik ke dokter ini bisa merasakan seperti anak-anak DKI," tulis yang lain, merujuk pada penolakan Pemprov Riau terhadap tawaran bantuan DKI untuk mengatasi Karhutla.*
Post a Comment