Website Dakwah untuk Kemuliaan Islam dan Kaum Muslim

Islamophobia: Pengertian, Latar Belakang, dan Bentuknya

Islamophobia: Pengertian, Latar Belakang, dan Bentuknya di Eropa
ISLAMOPHOBIA (Islamofobi, Fobi Islam) adalah ketakutan tidak berdasar terhadap Islam dan kaum Muslim.

Berita-berita di media berdasarkan survei dan peristiwa menunjukkan Islamophobia meningkat di negara-negara Barat (Eropa dan Amerika Serikat).

Menurut survei Pew Research Center, sentimen negatif warga Eropa terhadap muslim sangat melonjak sepanjang tahun 2016. 

Di Inggris, prosentase rasa takut/benci berlebihan terhadap Muslim atau islamophobia di kalangan penduduk meningkat sampai 28 persen. 

Di Spanyol dan Italia, prosentase masing-masing adalah 50% dan 69%. Sedangkan di Yunani, presentasinya 65%. Hungaria tertinggi dengan angka 72%. Polandia, Perancis, Jerman, Belanda, dan Swedia menyusul dengan laporan peningkatan yang juga terbilang tinggi.

Penyebab utama meningkatnya Islamophobia, ditinjau dari jajak pendapat responden 10 negara yang disurvei, ialah gelombang pengungsi Timur Tengah dan serangkaian teror bom. 

Ini mendatangkan kecemasan dalam diri mereka akan ancaman terorisme. Berangkat dari kecemasan, kebencian pun timbul. Penelitian Pew yang lain juga menemukan fakta, warga yang berpandangan negatif terhadap muslim dan pengungsi cenderung berasal dari pendukung partai konservatif di negaranya dan memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

Latar Belakang Munculnya Islamophobia di Eropa
Islamophobia muncul karena salah paham tentang Islam akibat menyamakan perilaku individu Muslim dengan Islam.

Islamophobia juga terkait dengan gelombang imigran Muslim pasca Perang Dunia II.

Sebagian besar negara-negara di Eropa yang hancur akibat perang “mengimpor” para pekerja dari negara-negara yang mayoritas penduduk Muslim, seperti Aljazair, Marokko, India, dan Turki. 

Para pekerja asing ini semakin hari semakin besar jumlahnya, bahkan banyak di antara mereka yang berkeluarga dan berketurunan di negara-negara Eropa dan beragama Islam. 

Kerusuhan dan kekerasan di kalangan warga Muslim memunculkan stigma negatif terhadap Islam yang lambat-laun berkembang menjadi ketakutan terhadap Islam (Islamophobia).

Islamophobia diperkuat dengan kejadian-kejadian teror yang dilakukan oleh-oleh kelompok yang mengatasnamakan Islam, termasuk pengeboman WTC di Amerika, bom bunuh diri di Inggris, bom bunuh diri di Spanyol, pembunuhan terhadap sutradara Theo Van Gogh di Belanda oleh seorang Muslim, pembunuhan Politikus Belanda, Pim Fortuyn oleh seorang Belanda keturunan Maroko, dll.

Bentuk-bentuk Islamophobia yang terjadi di Eropa mulai dari Hate Speech (ujaran kebecian), Hate Crime (kejahatan berlatar kencian termasuk serangan fisik kepada Muslim dan simbol Islam), penolakan pembangunan masjid, hingga kebijakan pelarangan cadar, jilbab, dan menara masjid oleh pemerintah di Eropa.

Muncul pula gerakan "Stop Islamisasi Eropa" yang mengindikasikan ketakutannya warga Eropa terhadap perkembangan pesat Islam dan pesatnya pertumbuhan kaum Muslim dan masjid di Eropa.

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post