Pengertian dan Cara Berpikir Positif (Positive Thinking) dalam Perspektif Islam.
Berpikir Positif (Positive Thinking) adalah cara berpikir yang diproses secara positif sehingga menghasilkan energi positif pula, yaitu energi yang akan menghasilkan pemikiran dan sikap yang baik --bersemangat, optimis, dan melakukan hal-hal yang benar dan menjadi bahagia.
Berpikir Positif (Tafkir Al-Ijabiy) dalam Islam dikenal dengan istilah baik sangka (husnu dzon), termasuk berbaik sangka kepada Allah SWT.
Kunci utama berpikir positif dalam perspektif Islam adalah DZIKIR, yaitu ingat kepada Allah SWT atau menghadirkan selalu Allah dalam diri, bahwa Allah Mahakuasa, Makabijaksana, dan Mahatahu yang terbaik buat hamba-Nya.
1. Allah Selalu Bersama Kita.
“Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu” (QS. Adh-Dhuha: 3)
Turunnya surat ini adalah keterlambatan turunnya wahyu kepada Rasulullah Saw. Keadaan ini dirasakan berat oleh Rasul, sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa Muhammad SAW telah ditinggalkan oleh Tuhan nya dan dibenci-Nya.
Ayat ini memberikan rahan kepada Rasulullah SAW agar tetap berpikir positif kepada Allah SWT, dan tidak menduga-duga hal negatif atau hal buruk seperti yang ada di pikiran orang-orang munafik dan musyrik.
2. Allah Mahatahu yang Terbaik.
“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
3. Berbaik Sangka kepada Allah SWT
Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata, Nabi Saw bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman, 'Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675).
4. Yakin dalam kesulitan pasti ada kemudahan
Allah SWT berfirman:
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS.Al-Insyirah:5-6)
Praktik Berpikir Positif
Salah satu praktik berpikir positif adalah yakin Allah SWT memberikan kebaikan atau pelajara (hikmah) dalam sebuah kesulitan.
Pikiran positif akan menemukan kebaikan di balik kesalahan, menemukan anugerah di balik musibah atau "berkah tersembunyi" (blessing in disguise).
Setiap kejadian tentu ada sisi baik dan buruknya. Baik itu kejadian yang membuat Anda bahagia atau bersedih. Untuk itu, cobalah lihat sisi baik dari sebuah kejadian yang di alami, bahkan kejadian buruk sekali pun.
Dengan demikian Anda akan memperoleh hikmah dari sesuatu yang telah terjadi. Tentu saja kejadian yang dialami akan membuat Anda lebih bisa berpikir positif.
Demikian Pengertian dan Cara Berpikir Positif (Positive Thinking) dalam Perspektif Islam. Wallahu a'lam bish-shawabi.*
Berpikir Positif (Positive Thinking) adalah cara berpikir yang diproses secara positif sehingga menghasilkan energi positif pula, yaitu energi yang akan menghasilkan pemikiran dan sikap yang baik --bersemangat, optimis, dan melakukan hal-hal yang benar dan menjadi bahagia.
Berpikir Positif (Tafkir Al-Ijabiy) dalam Islam dikenal dengan istilah baik sangka (husnu dzon), termasuk berbaik sangka kepada Allah SWT.
Kunci utama berpikir positif dalam perspektif Islam adalah DZIKIR, yaitu ingat kepada Allah SWT atau menghadirkan selalu Allah dalam diri, bahwa Allah Mahakuasa, Makabijaksana, dan Mahatahu yang terbaik buat hamba-Nya.
Cara Berpikir Positif Islami
Selalu berpikir positif dalam Islam dengan cara memahami kandungan beberapa ayat Al Quran dan Hadits berikut ini,1. Allah Selalu Bersama Kita.
“Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu” (QS. Adh-Dhuha: 3)
Turunnya surat ini adalah keterlambatan turunnya wahyu kepada Rasulullah Saw. Keadaan ini dirasakan berat oleh Rasul, sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa Muhammad SAW telah ditinggalkan oleh Tuhan nya dan dibenci-Nya.
Ayat ini memberikan rahan kepada Rasulullah SAW agar tetap berpikir positif kepada Allah SWT, dan tidak menduga-duga hal negatif atau hal buruk seperti yang ada di pikiran orang-orang munafik dan musyrik.
2. Allah Mahatahu yang Terbaik.
“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
3. Berbaik Sangka kepada Allah SWT
Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata, Nabi Saw bersabda,
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً (رواه البخاري، رقم 7405 ومسلم ، رقم 2675 )
4. Yakin dalam kesulitan pasti ada kemudahan
Allah SWT berfirman:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا . إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Praktik Berpikir Positif
Salah satu praktik berpikir positif adalah yakin Allah SWT memberikan kebaikan atau pelajara (hikmah) dalam sebuah kesulitan.
Pikiran positif akan menemukan kebaikan di balik kesalahan, menemukan anugerah di balik musibah atau "berkah tersembunyi" (blessing in disguise).
Setiap kejadian tentu ada sisi baik dan buruknya. Baik itu kejadian yang membuat Anda bahagia atau bersedih. Untuk itu, cobalah lihat sisi baik dari sebuah kejadian yang di alami, bahkan kejadian buruk sekali pun.
Dengan demikian Anda akan memperoleh hikmah dari sesuatu yang telah terjadi. Tentu saja kejadian yang dialami akan membuat Anda lebih bisa berpikir positif.
Demikian Pengertian dan Cara Berpikir Positif (Positive Thinking) dalam Perspektif Islam. Wallahu a'lam bish-shawabi.*
Post a Comment