Website Dakwah untuk Kemuliaan Islam dan Kaum Muslim

NasDem Dirikan Akademi Bela Negara, Netizen Ingat Angkatan Kelima PKI

NasDem Dirikan Akademi Bela Negara, Netizen Ingat Angkatan Kelima PKI
NasDem Dirikan Akademi Bela Negara, Netizen Ingat Angkatan Kelima PKI.

Partai Nasdem mendirikan Akademi Bela Negara (ABN). Deklarasi ABN dihadiri Presiden Jokowi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, para mahasiswa, dan kader Nasdem.

Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan sambutan oleh Gubernur ABN IGK Manila.

Hadir juga dalam acara ini Ketua DPR Setya Novanto, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Jaksa Agung Prasetyo.

Diberitakan Antara, Gubernur Akademi Bela Negara Partai NasDem, IGK Manila, menjelaskan Pusat Pendidikan dan Latihan Bela Negara yang diberi nama Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem dibangun di atas lahan seluas 4.900 meter persegi.
ABN didirikan sebagai sebuah institusi pendidikan dengan fasilitas, program dan kurikulum pendidikan serta tenaga pengajarnya.

IGK Manila menjelaskan, ABN lahir dari pemikiran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dalam merespons perkembangan setuasi nasional kehidupan kebangsaan Indonesia.

Utamanya yang belakangan ini mulai dirasakan memunculkan sebuah persoalan besar dan sangat serius bagi bangsa. Khususnya juga terkait dengan semangat nasionalisme dan patriotisme.

Saat ini, nilai-nilai dasar yang mencerminkan rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan akan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, serta nilai-nilai kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara seakan punah termakan jaman.

"Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan berlangsung lama di republik ini, karena sangat dikhawatirkan berpotensi menimbulkan ancaman terhadap kerusakan masa depan," kata IGK Manila.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menjelaskan, melalui program, kurikulum dan materi ajar yang diterapkan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara Partai NasDem diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat, bangsa dan negara.

"Pelatihan pendidikan pada warga negara Indonesia, kita harapkan akan lebih mendapatkan manfaat yang lebih positif dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan. Melahirkan etos yang lebih solid," kata Surya Paloh.

Menurut Surya Paloh, dalam setiap gelombangnya, pendidikan di ABN mendidik sebanyak 500 orang. Di dalam pendidikan tersebut diprioritaskan untuk diikuti oleh kader NasDem dari seluruh Indonesia.

Di sisi lain, Netizen mengaitkan ABN dengan Angkatan Kelima PKI, seperti dalam gambar yang diunggah laman Facebook DPP Militan Keadilan berikut ini:

NasDem Dirikan Akademi Bela Negara, Netizen Ingat Angkatan Kelima PKI




NASDEM BENTUK 'AKADEMI BELA NEGARA', MASYARAKAT JADI TERINGAT 'ANGKATAN KELIMA PKI'.

Disaat kekuatan TNI meningkat pesat dan kekuatan Polisi cukup besar, PKI malah secara sepihak membentuk Angkatan Kelima dengan mempersenjatai kaum buruh dan tani. Itulah gambaran yg terjadi pada era 1964-1965.

Ketika itu TNI memiliki kekuatan yg luar biasa besar, bahkan menjadi kekuatan militer terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sehingga sangat siap jika dihadapkan dengan politik konfrontasi yg tengah dijalankan oleh rezim Soekarno.

****

Sama halnya dengan saat ini dimana TNI dan Polri sudah memiliki kekuatan yg cukup besar lantaran proyek modernisasi alutsista di era Presiden SBY berhasil dengan baik.

Dengan kekuatan TNI dan Polri saat ini, masyarakat yakin bahwa kedua institusi militer tersebut mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan siap menghadapi berbagai ancaman terhadap keutuhan NKRI.

Namun sungguh menjadi pertanyaan publik ketika mendengar kengototan Partai Nasdem yg membentuk Akademi Bela Negara yg menurut pengakuan petingginya sudah disesuaikan dengan kurikulum Kemenhan.

Jika demikian, sesuai dengan hukum dan perundang-undangan maka program bela negara haruslah melalui mekanisme yg baku yaitu melalui institusi resmi TNI dan Polri.

Hal itu sesuai dengan UUD 1945 BAB XII Pasal 30 ayat (1), (2):

Ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara

Ayat (2): Usaha pertahanan dan
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

Tidak ada landasan hukum yg memperbolehkan institusi selain TNI dan Polri yg diperbolehkan untuk menggelar Program Bela Negara.

Jika ada organisasi lain yg menyediakan tempat untuk pelatihan Bela Negara, dapat dikatakan sebagai tindakan ilegal.

Apa jadinya jika semua Parpol, Ormas dan kelompok membuat tempat pelatihan milisi sendiri, tentunya ini akan menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas politik di Indonesia.

NasDem Dirikan Akademi Bela Negara, Netizen Ingat Angkatan Kelima PKI


Wajar rasanya jika masyarakat mencurigai Akademi Bela Negara sebagai tempat untuk membentuk milisi yg loyal kepada Partai Nasdem dan tentunya berbahaya bagi keutuhan NKRI.***

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post