Oknum Banser NU bernama Farid menghina Islam ketika Banser NU membubarkan aksi #2019GantiPresiden di Surabaya Jawa Timur.
Farid menyebut Islam "tai" saat mencari FPI di Surabaya. Farid juga menantang duel dengan laskar FPI.
Sejumlah orang dari berbagai daerah menyatakan siap mewakili FPI untuk meladeni tantangan Banser.
Pengasuh pondok pesantren di Pinang Tangerang Banten, Ustadz Buchori Al Aroby, juga menyatakan siap duel dengan anggota Banser yang menantang FPI itu.
"Buat Mas Farid di Surabaya, kalau Antum bersikeras mencari FPI, FPI ada di Lombok. Biar saya aja yang mewakili FPI berhadapan dengan Antum,” ucap Ustadz Buchori dalam video yang diunggah di media sosial, Selasa (28/8/2018).
“Kalau Antum siap duel dengan saya, saya siapkan tiket, Jakarta, Tangerang, Surabaya. Saya ini orang Tangerang, rumah saya dekat dari Bandara Soekarno Hatta,” tambah Buchori.
“Apakah Antum mau duel dengan saya? Saya akan jabanin Antum. Ataukah Antum meminta maaf bahwa Islam itu tidak tai, Islam itu wangi, Islam itu rahmatan lilalamin. Islam itu Lailahaillallah Muhammadarrasulullah,” katanya.
“Antum katakan itu najis dengan mengatakan tai tai. Hati-hati mulut Antum bisa membawa Antum kepada kekufuran,” katanya.
Buchori mengatakan, dirinya tinggal di Nerogtog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Ia menunggu respons dari Farid untuk berduel.
“Saya bukan orang FPI, demi Allah. Saya gak pernah masuk ke FPI dan saya tidak pernah hadir di milad FPI. Tapi saya tidak senang dengan sikap sikap bar-bar seperti itu. Sekian, saya tunggu jawaban Farid dari Surabaya,” pungkas Buchori.
Saat membubarkan deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya Jawa Timur, dalam video yang viral di media sosial, oknum Banser berteriak-teriak di depan polisi yang sedang mengamankan aksi. Mereka mencari laskar Front Pembela Islam (FPI).
Tak hanya itu, para anggota Banser menyuruh polisi minggir dan tidak menghalangi jalan mereka.
“Mereka (FPI) sudah menggunakan provokatif-provokatif negara,” tambah yang lain.
Sikap Banser NU yang membubarkan Aksi #2019GantiPresiden bukan saja menegaskan pro-Jokowi, tapi juga menunjukkan sikap anti-Islam seperti selama ini ditunjukkan.
Banser sering mengamankan gereja, tapi sering juga membubarkan pengajian dan memusuhi ulama. Keislaman Banser NU dipertanyakan.*
Tak hanya itu, para anggota Banser menyuruh polisi minggir dan tidak menghalangi jalan mereka.
“Aku butuh FPI, Islam tai. Polisi minggir, aku butuh FPI saat ini,” teriak salah satu anggota Banser di depan polisi.
“Mereka (FPI) sudah menggunakan provokatif-provokatif negara,” tambah yang lain.
Sikap Banser NU yang membubarkan Aksi #2019GantiPresiden bukan saja menegaskan pro-Jokowi, tapi juga menunjukkan sikap anti-Islam seperti selama ini ditunjukkan.
Banser sering mengamankan gereja, tapi sering juga membubarkan pengajian dan memusuhi ulama. Keislaman Banser NU dipertanyakan.*
Post a Comment