Umat Islam di bebagai kota turun ke jalan, Jumat (26/10/2018), untuk menggelar aksi bela tauhid sekaligus memrotes aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah" oleh Banser NU di Garut, Minggu (21/10/2018).
Salah satu pemicu Aksi Bela Tauhid yang dilakukan umat Islam adalah arogansi Banser NU maupun PBNU yang tidak merasa bersalah dan tidak mau minta maaf. Pikan Banser NU yang merasa dekat dan akan dibela penguasa dan aparat secara arogan membela diri dengan berbagai dalih dan tidak mau minta maaf.
Dalam aksinya, massa mengaku kecewa atas pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat, saat peringatan Hari Santri Nasional. Menurut mereka, bendera yang dibakar bukan milik organisasi kemasyarakatan (ormas) terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Menurut, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusur Martak, bendera yang dibakar tidak terdapat logo maupun simbol-simbol HTI. Bendera tersebut murni hanya bertuliskan La Illaha Illallah.
"Kami hari ini bersatu dan berkumpul kalimat tauhid. Kita lahir dengan kalimat itu, dan meninggal dengan kalimat itu. Bendera tauhid tanpa ada logo ormas HTI dibakar. Apa senang kalian bakar bendera tauhid, muslim tidak seperti itu," kata Yusuf dalam orasinya.
Orator lain juga menuntut agar Banser NU dibubarkan. Mereka menganggap perilaku Banser memecah belah umat Islam sehingga layak dibubarkan seperti halnya pemerintah membubarkan HTI.
"Bubarkan Banser. Keberadaannya tidak guna lagi. Memecah belah umat, Banser arogansi. Bagi anggota Banser mungkin ada yang menyesal dengan ini, bakar seragam kalian, sebelum kalian dihakimi Allah SWT," ucap salah satu orator.
Di Bandung, ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Pejuang Tauhid Jabar menggelar aksi di depan Gedung Sate. Mereka mengecam peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Kabupaten Garut.
Pekik takbir dari ribuan massa peserta aksi terdengar menggema di sepanjang Jalan Diponegoro. Massa yang terdiri dari kaum pria dan wanita begitu larut mengikuti jalannya aksi.
"Jadi siapa pun yang tidak senang dengan Islam dan simbol Islam pada hakikatnya penghianat bangsa," kata seorang orator.
Berikut ini rekaman Aksi Bela Tauhid di berbagai kota yang dishare di media sosial Twitter.
Salah satu pemicu Aksi Bela Tauhid yang dilakukan umat Islam adalah arogansi Banser NU maupun PBNU yang tidak merasa bersalah dan tidak mau minta maaf. Pikan Banser NU yang merasa dekat dan akan dibela penguasa dan aparat secara arogan membela diri dengan berbagai dalih dan tidak mau minta maaf.
Akibat arogansi Banser NU dan PBNU itu, umat Islam tergerak turun ke jalan untuk menunjukkan kecintaan kepada kalimat tauhid yang merupakan inti ajaran Islam.
Di Jakarta, ribuan umat Islam memadati area depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Dalam aksinya, massa demonstran mengibarkan ribuan bendera tauhid bertuliskan lafadz 'La Illaha Illallah' berwarna hitam dan putih. Ada pula bendera tauhid berukuran besar yang dikibarkan peserta aksi berukuran sekitar 5x3 meter.
Dalam aksinya, massa demonstran mengibarkan ribuan bendera tauhid bertuliskan lafadz 'La Illaha Illallah' berwarna hitam dan putih. Ada pula bendera tauhid berukuran besar yang dikibarkan peserta aksi berukuran sekitar 5x3 meter.
Dalam aksinya, massa mengaku kecewa atas pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat, saat peringatan Hari Santri Nasional. Menurut mereka, bendera yang dibakar bukan milik organisasi kemasyarakatan (ormas) terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Menurut, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusur Martak, bendera yang dibakar tidak terdapat logo maupun simbol-simbol HTI. Bendera tersebut murni hanya bertuliskan La Illaha Illallah.
"Kami hari ini bersatu dan berkumpul kalimat tauhid. Kita lahir dengan kalimat itu, dan meninggal dengan kalimat itu. Bendera tauhid tanpa ada logo ormas HTI dibakar. Apa senang kalian bakar bendera tauhid, muslim tidak seperti itu," kata Yusuf dalam orasinya.
Orator lain juga menuntut agar Banser NU dibubarkan. Mereka menganggap perilaku Banser memecah belah umat Islam sehingga layak dibubarkan seperti halnya pemerintah membubarkan HTI.
"Bubarkan Banser. Keberadaannya tidak guna lagi. Memecah belah umat, Banser arogansi. Bagi anggota Banser mungkin ada yang menyesal dengan ini, bakar seragam kalian, sebelum kalian dihakimi Allah SWT," ucap salah satu orator.
Di Bandung, ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Pejuang Tauhid Jabar menggelar aksi di depan Gedung Sate. Mereka mengecam peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Kabupaten Garut.
Pekik takbir dari ribuan massa peserta aksi terdengar menggema di sepanjang Jalan Diponegoro. Massa yang terdiri dari kaum pria dan wanita begitu larut mengikuti jalannya aksi.
"Jadi siapa pun yang tidak senang dengan Islam dan simbol Islam pada hakikatnya penghianat bangsa," kata seorang orator.
Berikut ini rekaman Aksi Bela Tauhid di berbagai kota yang dishare di media sosial Twitter.
Ada #AksiBelaTauhid2610 di depan Gedung sate Bandung pic.twitter.com/QHY0C2DHyZ— Media Umat (@MediaUmat) October 26, 2018
Aksi Bela Kalimat Tauhid hari ini di Banjarmasin #AksiBelaTauhid2610 #BenderaTauhidPanjiRasul @BorneoKaffah @Muji_TabloidMU pic.twitter.com/oV1LtziNoD— Abah Tsaqib (@AbahTsaqib) October 26, 2018
Tidak Ketinggalan Purbalingga pun mengadakan #AksiBelaTauhid hari ini dg diikuti Ribuan Peserta Aksi #AksiBelaTauhid2610 pic.twitter.com/JrukWbktgX— “UCON”😩 (@Neng_Zepret) October 26, 2018
#BenderaTauhidPanjiRasul #AksiBelaTauhid2610 #ABT2610 @AkunTofa— MZidane (@MZidane_indo) October 26, 2018
Aksi Bela Tauhid Sukabumi
Ribuan Orang Tidak Rela Tauhid Dinista Banser, mereka menuntut #BubarkanBanser pic.twitter.com/YUvwY9GxmH
#AksiBelaTauhid2610 Medan Sumut pecah. Kami anak Medan siap berjuang di jalan Allah. pic.twitter.com/VxRA2bdoWU— @Mulyadi (@Mulyadi56575685) October 26, 2018
Medan— hanya Seorang Hamba (@ArySyahpoetra) October 26, 2018
Siap bela Islam
Siap bela ulama
Siap bela kalimat tauhid
Takbir#AksiBelaTauhid2610 #AksiBelaKalimatTauhid @Informasi_FPI @NetizenFPI pic.twitter.com/rVjJ2X2VhD
Aksi Bela Kalimat Tauhid Batam Jumat 26-10-2018 #AksiBelaTauhid2610 pic.twitter.com/q6No8IOxef— Netizen_FPI (@NetizenFPI) October 26, 2018
Aksi Bela Kalimat Tauhid di Samarinda#BenderaTauhidPanjiRasul#AksiBelaTauhid2610 pic.twitter.com/KrffgJwmef— Adi Victoria (@AdiVictoria1924) October 26, 2018
Post a Comment