Website Dakwah untuk Kemuliaan Islam dan Kaum Muslim

Abu Lahab Paman Nabi Muhammad Saw Penentang Dakwah Islam

Abu Lahab trending topic di Twitter, Sabtu (2/5/2020). Ada netizen yang menambahkan nama Abu Jahal dan Abu Janda sebagai kelompok Abu Lahab.

Abu Lahab Paman Nabi Muhammad Saw Penentang Dakwah Islam

Siapa Abu Lahab?

Dari Wikipedia, Abu Lahab (أبو لهب‎) yang bernana lengkap Abu Lahab bin 'Abdul Muttalib adalah paman Nabi Muhammad Saw yang terkenal akan kebenciannya terhadap ajaran Islam.

Namanya bahkan diabadikan sebagai nama surat dalam Al-Qur'an, yakni Surah Al-Lahab, yang merupakan pengutukkan atasnya sebagai salah satu musuh Islam dan kaum Muslim.

Nama lengkap Abu Lahab adalah Abdul al-Uzza bin 'Abdul Muttalib. Naa panggilannya Abu Lahab artinya "bapak dari api yang berkobar" karena pipinya selalu merah atau seperti terbakar.

Istrinya adalah Ummu Jamil yang telah melahirkan dua anak Utbah bin Abu Lahab dan Utaybah bin Abu Lahab.

Melansir Islam Digest Republika, sikap Abu Lahab terhadap Nabi Muhammad Saw berbanding terbalik dengan sikap paman nabi yang lain, Abu Thalib.

Karena permusuhannya terhadap Islam dan kaum Muslim, Allah SWT melaknat Abu Lahab melalui Qura Surah al-Lahab yang terdiri atas lima ayat.

Asbabun nuzul (sebab turun) surah itu diterangkan Imam Bukhari yang meriwayatkan dari Ibnu Abbas.

Konteksnya adalah sesudah Rasulullah Saw menerima wahyu pertama. Awalnya, Nabi Saw melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi.

Selang waktu kemudian, turun surah asy-Syu'ara' ayat ke-214 yang artinya "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." Maka, Nabi Saw pun mulai menyebarkan risalah Islam secara terbuka.

"Suatu hari, Rasulullah Saw naik ke atas bukit Shafa, lalu memanggil orang-orang Quraisy untuk berkumpul. Pada saat mereka telah berkumpul, Rasulullah lalu berkata, 'Sekiranya saya sekarang mengatakan kepada kalian bahwa pasukan musuh akan menyerang kalian di pagi ini atau sore ini, apakah kalian akan mempercayainya?'

Mereka serentak menjawab, 'Ya.'

Rasulullah SAW lalu berkata, 'Sesungguhnya saya sekarang memberi peringatan kepada kalian terhadap akan datangnya azab yang pedih.'

Mendengar ucapan Nabi SAW tersebut, Abu Lahab langsung menyahut, 'Celaka engkau, apakah hanya untuk menyampaikan hal ini engkau mengumpulkan kami!?'

Allah SWT melalui Jibril AS lalu menurunkan ayat ini (surah al-Lahab) kepada Nabi SAW."

Quran Surat Al-Lahab Ayat 1-5

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.

مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ

Tidaklah berfaidah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.

سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.

فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ

Yang di lehernya ada tali dari sabut.

Surah al-Lahab sendiri secara harfiah berarti 'gejolak api' atau 'sabut.' Pada ayat keempat dan kelima, disebutkan firman Allah SWT yang artinya: "Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar", "Yang di lehernya ada tali dari sabut."

Maknanya, istri Abu Lahab kelak juga akan merasakan siksa api neraka. Riwayat Ibnu Jarir yang sampai pada Yazid bin Zaid menyebutkan, suatu ketika istri Abu Lahab menebarkan duri-duri ke jalan yang biasa dilalui Nabi SAW. Tidak lama kemudian, turunlah surah al-Lahab, ayat kesatu hingga keempat.

Surah al-Lahab turun 10 tahun sebelum matinya Abu lahab. Karena itu, banyak ulama yang berpendapat, turunnya firman Allah SWT itu sebagai salah satu mukjizat.

Kematian Abu Lahab

Kematian Abu Lahab terjadi setelah Perang Badar. Waktu itu, dia tidak mengikuti pertempuran tersebut. Dengan menyetor 4.000 dirham, dia meminta seorang temannya, al-Ashi bin Hisyam, untuk menggantikannya di medan perang.

Perang Badar berakhir dengan kekalahan yang memalukan dari pihak musyrikin Quraisy. Sepekan setelah itu, Abu Lahab menderita sakit parah. Dia pun meregang nyawa dan tewas.

Jasadnya diabaikan orang-orang tiga hari berturut-turut. Bau busuk menyeruak. Para tetangganya memutuskan untuk menggali sebuah lubang besar dan memasukkan mayat Abu Lahab ke dalam boks kayu. Dimasukkanlah peti kayu dan isinya itu ke dalam lubang tersebut.

Cara menguburkannya begitu merepotkan. Orang-orang tidak tahan dengan bau busuk yang keluar dari jasad Abu Lahab, sehingga mereka memasukkan peti tadi dari kejauhan. Sesudah itu, lubang tadi dilempari dengan kerikil dan tanah sampai rata.

Demikianlah akhir hayat Abu Lahab, sang penentang dakwah Nabi Muhammad Saw.*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post